Pendam

Pemendam yang pendiam.
Pada rasa yang terus bersemayam.
Dengan ingin yang semakin mendalam.
Mengagumimu saja aku sudah bahagia,
apalagi bisa bersama.
Tapi aku takut jika aku mencintaimu dengan sangat,
Tuhan akan segera menjauhkanmu dengan cepat.
Maka dari itu biarlah aku yang merasa,
maka dari itu biarlah aku yang mencinta,
maka dari itu biarlah kusimpan semuanya.
Lebih baik aku mendambamu dari kejauhan,
daripada aku harus kehilanganmu secara keseluruhan.
Selayaknya hati yang butuh seorang tuan,
aku masih percaya pada harap yang berdiri di atas kemustahilan.
Doa kukuatkan,
segalanya kuserahkan pada Tuhan.
Pada diri yang terus memantaskan,
semoga Tuhan mengabulkan.
Jika nanti harapku berujung pada kepahitan,
paling tidak Tuhan tahu bahwa aku mencintaimu dengan kesungguhan.

Comments

Popular Posts